18 January, 2012

WANITA SEBAGAI ISTERI SEKALIGUS IBU BAGI SUAMINYA






Untuk para wanita:



Yang akan menikah, ibarat nasehat seorang ibu kepadamu


Yang telah menikah, ini sekedar mengingatkan

Yang belum menikah, ini adalah gambaran kehidupan baru yang nantinya akan kau jalani


Ummu Mu’ashirah menasehati anak perempuannya ketika akan menikah, dengan rasa haru dan senyuman :

“Anakku, engkau akan menghadapi kehidupan yang BARU. Tidak ada lagi tempat bagi ibu dan ayahmu atau saudara-saudaramu lagi. Kehidupan ini akan MENJADIKANMU sahabat bagi suamimu. Dia TIDAK INGIN seorangpun memilikimu kecuali dia, walaupun yang berasal dari saudara sedarah dagingmu sendiri. Jadilah ISTERI sekaligus IBU baginya, biarkan dia merasakan bahwa engkau adalah SEGALANYA bagi kehidupannya di dunia ini. INGATLAH SELALU bahwa laki-laki adalah bayi yang besar, sedikit kata-kata manis pun akan membahagiakannya. JANGAN sampai dia merasa bahwa pernikahan denganmu membuatmu terhalangi dari keluarga dan kerabat. Perasaan seperti ini JUGA dirasakannya. Dia juga telah meninggalkan rumah orangtua dan keluarganya DEMI engkau. PERBEDAAN antara dirimu dan dia hanya bahwa engkau perempuan sedangkan dia laki-laki. Wanita selalu MERINDUKAN rumah orangtuanya tempat ia dilahirkan, dibesarkan dan belajar. Akan tetapi dia HARUS membiasakan dirinya pada kehidupan yang baru ini, dia mesti menyesuaikan kehidupannya bersama laki-laki yang menjadi suaminya, pelindungnya, dan bapak bagi anak-anaknya. Inilah DUNIA BARUMU.

Anakku, inilah HIDUPMU sekarang dan MASA DEPANMU. Ini adalah RUMAH TANGGA yang kau BANGUN bersama suamimu. Aku tidak memintamu melupakan ayah, ibu, dan saudara-saudaramu karena mereka pun tidak pernah melupakanmu. Sayang, bagaimana mungkin seorang ibu melupakan jantung hatinya? Aku hanya memintamu mencintai suamimu dan BERBAHAGIA dengan kehidupan yang BARU bersama suamimu.”


No comments:

Post a Comment